Baik prosesor KTV maupun amplifier mixing merupakan jenis peralatan audio, tetapi definisi dan perannya masing-masing berbeda. Efektor adalah prosesor sinyal audio yang digunakan untuk menambahkan berbagai efek audio seperti reverb, delay, distorsi, chorus, dll. Efektor dapat mengubah sinyal audio asli untuk menghasilkan sinyal audio dengan karakteristik suara yang berbeda. Prosesor KTV banyak digunakan dalam produksi audio dan dapat digunakan di berbagai bidang seperti produksi musik, produksi film, produksi TV, produksi iklan, dan sebagainya. Amplifier mixing, juga dikenal sebagai power amplifier, adalah penguat sinyal audio yang utamanya berfungsi untuk memperkuat sinyal audio. Amplifier ini biasanya digunakan untuk mengurangi sinyal audio dari sumber sinyal sehingga dapat diberikan ke power amplifier untuk diperkuat. Dalam sistem audio, amplifier mixing biasanya digunakan untuk mengontrol gain, rasio signal-to-noise, dan respons frekuensi sinyal audio.
Meskipun prosesor KTV dan amplifier mixing sama-sama termasuk dalam peralatan audio, peran dan cara kerjanya sangat berbeda. Perbedaan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Peran yang berbeda
Peran utama efektor adalah menambahkan berbagai efek suara, sementara peran penguat pencampur adalah memperkuat sinyal audio.
2. Berbagai metode pemrosesan sinyal
Efek biasanya bekerja melalui pemrosesan sinyal digital, sementara amplifier pencampuran menggunakan pemrosesan sinyal analog untuk memperkuat sinyal audio.
3. Komposisi struktur yang berbeda
Perangkat efek biasanya diwujudkan oleh satu atau lebih chip digital, sementara penguat pencampur biasanya diwujudkan oleh tabung, transistor atau sirkuit terpadu dan komponen lainnya.
Dari perbedaan di atas, dapat dilihat bahwa skenario aplikasi prosesor dan penguat pencampur juga berbeda.
Dalam produksi musik, efek banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti efek gitar, pemrosesan drum, dan koreksi vokal. Gitaris sering menggunakan efek untuk mensimulasikan berbagai efek gitar, seperti distorsi, chorus, slide, dll. Di sisi lain, drummer sering menggunakan efek untuk mensimulasikan berbagai efek gitar. Drummer menggunakan efek untuk memproses drum, seperti penggandaan, kompresi, penundaan, dan sebagainya. Dalam hal koreksi vokal, efek dapat menambahkan berbagai efek seperti reverb, chorus, dan kompresi untuk menciptakan efek vokal terbaik.
Di sisi lain, amplifier mixing terutama digunakan untuk mengontrol penguatan dan respons frekuensi sinyal guna memastikan sinyal audio terkirim dengan andal ke power amplifier untuk diperkuat. Amplifier ini biasanya digunakan pada perangkat output seperti stereo dan headphone untuk memastikan output audio terbaik.
Singkatnya, efek dan amplifier mixing memainkan peran yang tak tergantikan dalam produksi audio. Untuk mencapai hasil terbaik dalam produksi audio, penting untuk memahami perbedaan dan aplikasi antara kedua perangkat ini.
Waktu posting: 29-Jan-2024