Sejarah perkembangan teknologi suara dapat dibagi menjadi empat tahap: tabung, transistor, sirkuit terpadu dan transistor efek medan.
Pada tahun 1906, American de Forrest menemukan transistor vakum, yang memelopori teknologi elektro-akustik manusia. Bell Labs ditemukan pada tahun 1927. Setelah teknologi umpan balik negatif, pengembangan teknologi audio telah memasuki era baru, seperti amplifier Williamson yang telah berhasil menggunakan teknologi umpan balik negatif untuk mengurangi distorsi amplifier secara signifikan hingga tahun 1950-an, pengembangan amplifier tabung mencapai salah satu periode yang paling menarik, berbagai amplifier tabung muncul tanpa henti. Karena warna suara amplifier tabung manis dan bulat, amplifier ini masih disukai oleh para penggemar.
Pada tahun 1960-an, munculnya transistor membuat banyak penggemar audio memasuki dunia audio yang lebih luas. Amplifier transistor memiliki karakteristik timbre yang halus dan bergerak, distorsi rendah, respons frekuensi yang lebar, dan jangkauan dinamis.
Pada awal tahun 1960-an, Amerika Serikat pertama kali memperkenalkan sirkuit terpadu, yang merupakan anggota baru teknologi audio. Pada awal tahun 1970-an, sirkuit terpadu secara bertahap diakui oleh industri suara karena kualitasnya yang tinggi, harganya yang murah, volumenya yang kecil, banyak fungsinya, dan sebagainya. Hingga saat ini, sirkuit terpadu audio film tebal dan sirkuit terpadu penguat operasional telah banyak digunakan dalam sirkuit audio.
Pada pertengahan 1970-an, Jepang memproduksi tabung rekomendasi kerja efek medan pertama. Karena tabung daya efek medan memiliki karakteristik tabung elektron murni, warna nada tebal dan manis, serta rentang dinamis 90 dB, THD < 0,01% (100KHZ), tabung ini segera menjadi populer dalam audio. Di banyak amplifier saat ini, transistor efek medan digunakan sebagai output akhir.
Bass ULF Impor Cocok untuk Proyek
Speaker Hiburan Jangkauan Penuh 12 inci
Waktu posting: 20-Apr-2023